Rabu, 15 Mei 2013

SOIL TEST

Soil test atau penyelidikan tanah dibutuhkan untuk data perancangan pondasi bangunan, seperti bangunan gedung, dinding penahan tanah, bendungan, jalan, dermaga, dan lain-lain. Dari data yang diperoleh, sifat-sifat teknis tanah dipelajari, kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis daya dukung dan penurunan pondasi bangunan. 


Tuntutan ketelitian penyelidikan tanah tergantung dari besarnya beban bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan dana yang tersedia untuk penyelidikan. Oleh karena itu, untuk bangunan-bangunan sederhana atau ringan, kadang-kadang tidak dibutuhkan penyelidikan tanah, karena kondisi tanahnya dapat diketahui berdasarkan pengalaman setempat.

Tujuan penyelidikan tanah, antara lain :
  1. Menentukan daya dukung tanah menurut tipe pondasi yang dipilih.
  2. Menentukan tipe dan kedalaman pondasi.
  3. Untuk mengetahui posisi muka air tanah.
  4. Untuk meramalkan besarnya penurunan.
  5. Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal jembatan.
  6. Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang telah ada sebelumnya.
  7. Pada proyek-proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-letak saluran, gorong-gorong, penentuan lokasi dan macam bahan timbunan.
Penyelidikan tanah biasanya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
  1. Pengeboran atau penggalian lubang cobaan (trial-pit).
  2. pengambilan contoh tanah (sampling).
  3. Pengujian contoh tanah di laboratorium atau di lapangan.
Penyelidikan dengan cara pengeboran tanah yang diikuti dengan pengujian-pengujian di laboratorium dan/atau di lapangan, selalu dilakukan untuk penyelidikan tanah pada proyek-proyek besar, seperti gedung bertingkat tinggi, jembatan, bendungan, bangunan-bangunan industri, dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia