Inovasi teknologi terutama yang terkait dengan bidang konstruksi terus berjalan dan berkembang sangat pesat. Kecepatan dan ketepatan menjadi focus utama dalam inovasi, karena akan sangat terkait dengan kualitas dan biaya dalam setiap pekerjaan. Salah satu inovasi metode teknologi untuk bidang konstruksi adalah dengan menggunakan Styrofoam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan proyek, baik untuk skala kecil maupun besar.
Seperti diketahui Styrofoam adalah bahan yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dari kita mengenalnya sebagai bahan untuk pengepakan (packaging) serta untuk dekorasi. Sebagian juga memandangnya sebagai limbah yang semakin hari semakin menjadi masalah lingkungan yang berat, karena Styrofoam ini tidak membusuk, sehingga timbunan sampah Styrofoam akan terus bertambah apabila tidak didaur ulang (recycling) secara professional.
Istilah Styrofoam ini sebenarnya adalah merek dagang milik Dow Chemical Corp dari Amerika Serikat, atau dikenal dengan nama umum EPS (Expanded Polystyrene). Untungnya, dengan berkembangnya penelitian, penggunaan EPS sudah jauh lebih berwawasan dan bertanggung jawab.
Salah satu contoh penggunaan baru EPS yang popular adalah untuk bahan panel bangunan sebagai penahan suhu dan suara, yang juga lebih tahan gempa. Produk-produk panel bangunan dengan menggunakan EPS sudah mulai diproduksi dan dipasarkan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, dan sudah mulai mendapat sambutan baik dari pengembang property, konsultan, kontraktor, maupun pemilik bangunan.
Contoh penggunaan EPS yang baru lagi adalah Geofoam untuk solusi geoteknik, yakni EPS yang didesain khusus dengan fungsi sebagai pengisi tanah atau material konstruksi lainnya. Sebenarnya solusi Geofoam ini telah digunakan di mancanegara lebih dari 30 tahun lalu. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Geofoam baru merupakan suatu tren inovasi geoteknik. Karena manfaat dan keunggulannya yang sangat jelas, dalam waktu dekat teknologi Geofoam ini diperkirakan akan mendominasi dan menggantikan metode geoteknik konvensional.
Beberapa contoh penggunaan Geofoam yaitu untuk pengganti urugan tanah untuk pembuatan jalan, dinding penahan tanah (retaining wall), serta peninggian elevasi lantai.
Keuntungan-keuntungan penggunaan Geofoam, yaitu ;
- Sangat ringan (berat jenisnya sekitar 10 persen dari tanah urugan) sehingga mengurangi dan memperlambat penurunan tanah secara signifikan.
- Di samping itu, kekuatan kompresi yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk keperluan konstruksi berat, tahan lama dan umur pemakaian yang sangat panjang, tidak teroksidasi oleh udara, air, maupun elemen alam lainnya, tahan rayap, serta hemat waktu yang tentunya sama dengan hemat biaya.
- Balok EPS yang sangat ringan sehingga mengurangi kendala logistic, efisiensi peralatan dan tenaga kerja, mudah dibentuk dan dipasang, instalasi tidak tertunda oleh kondisi cuaca.
EPS untuk aplikasi Geofoam adalah EPS yang diproduksi sesuai standar-standar teknis internasional, misalnya ASTM 6817 untuk kekuatan kompresi dan ASTM C578 untuk performa thermal.
0 komentar:
Posting Komentar