Minggu, 29 April 2012

BETON RINGAN UNTUK BANGUNAN TAHAN GEMPA

Penggunaan teknologi konstruksi yang tepat dalam suatu bangunan, menjadi prioritas di daerah-daerah yang masuk dalam zona gempa untuk melindungi penghuninya. Karena bukan gempa yang merupakan penyebab langsung jatuhnya korban jiwa, namun adanya bangunan yang runtuh, kemudian menimpa penghuninya yang merupakan penyebab langsung jatuhnya korban jiwa.

Undang-Undang Bangunan Gedung (UUBG) sudah mengatur mengenai konstruksi bangunan, dan sudah semestinya diimplementasikan untuk melindungi masyarakat.

Pada bidang konstruksi, sudah saatnya semua pihak mempunyai kesadaran dalam membangun bangunan yang tahan gempa, sehingga bangunan akan memiliki ketahanan hancur dan ketahanan retak saat terjadi gempa. Walaupun bangunan mengalami collapse, tetapi tidak memakan korban jiwa akibat terkena runtuhannya.
Sebagaimana diketahui, bahan yang paling banyak digunakan dalam konstruksi di Indonesia adalah beton. Bahan campuran beton seperti, semen, pasir, dan kerikil mudah didapat dan sudah dikenal sehingga menjadi pilihan. Alasan lainnya, beton murah dan mudah dibentuk untuk elemen atau komponen struktur bangunan.

Berdasarkan berat jenisnya, beton dikenal sebagai beton normal dan beton ringan. Bangunan yang memakai beton ringan sebagai dinding pengisi, akan mengurangi risiko rusak atau rubuh akibat gempa, karena massanya lebih ringan.

Sabtu, 14 April 2012

AUDIT BANGUNAN PASCA GEMPA


Gempa yang mengguncang Aceh dan sebagian pesisir Sumatera  pada Rabu, 11 April 2012 lalu, pukul 15.38 WIB, berkekuatan 8,5 SR. Kekuatan guncangan gempa tersebut sangat berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan. Seyogianya, upaya audit bangunan pasca gempa harus dilakukan. Hal ini sangat berguna bagi kemaslahatan bersama, baik pemilik / penghuni bangunan tersebut.

Kerusakan utama pada bangunan akibat gempa, dapat dibedakan menjadi kerusakan struktural dan non struktural. Kerusakan struktural berpotensi mengurangi faktor keamanan struktur. Sedangkan kerusakan non struktural dapat berupa kerusakan pada komponen arsitektural, seperti partisi, plafon, pintu/jendela, penutup atap, serta kerusakan pada fasilitas mekanikal elektrikal. Jenis kerusakan ini tidak terlalu berpotensi mengurangi faktor keamanan bangunan.

Audit bangunan pasca gempa, diutamakan pada bangunan yang mengalamai kerusakan struktural. Survey dan evaluasi bangunan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda. Survey cepat, cocok dilakukan oleh para inspektur bangunan, relawan, dan insinyur sipil. Survey detail, sebaiknya dilakukan oleh insinyur sipil yang paham tentang kondisi struktur sehubungan dengan keamanan bangunan. Sedangkan Survey teknik, lebih sering dilakukan oleh konsultan teknik yang dapat merekomendasikan solusi perbaikkan yang dibutuhkan.

Setelah dilakukan evaluasi, perlu diumumkan hasilnya, agar pemilik  / pengguna bangunan memiliki informasi tentang kelayakan bangunan tersebut. Apakah kondisinya aman, tidak aman, ataupun dapat digunakan sebagian.


Selasa, 10 April 2012

PANTAU PROYEK ANDA DARI JARAK JAUH

Pemantauan proyek di lapangan merupakan bagian penting dari pengelolaan proyek konstruksi. Kini sebuah teknologi mutakhir dapat mempermudah proses pemantauan pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan dari jarak jauh.

EarthCam, suatu produsen kamera meluncurkan produk terbarunya berupa New 700 Megapixel Panorama Construction Cam pada ajang World of Concrete trade show, 24-27 Januari 2012 di LasVegas, Nevada.  Kamera ini mampu mendokumentasikan secara panorama proyek-proyek konstruksi skala kecil maupun besar. Dalam satu sapuan gerak pantauan ke seluruh lokasi kerja proyek, kamera ini dapat menangkap gambar dengan definisi tinggi. Kamera ini dirancang untuk penggunaan luar ruangan (outdoor), dan dapat diprogram untuk menangkap gambar seperti pemotretan selama 24 jam non stop.

Dengan teknologi ini, jajaran Project Manager dan juga General Manager di kantor pusat dapat melihat video streaming dari lapangan proyek, atau mengambil snapshot dari sebuah proyek yang sedang berlangsung setiap saat dari mana saja.

Menurut EarthCam, ini adalah solusi untuk pengarsipan dan dokumentasi proyek. Gambar-gambar yang dihasilkan dapat didistribusikan secara menyeluruh atau sebagian, dalam skala ukuran resolusi yang besar. Laporan yang didapat juga memberikan catatan kondisi cuaca saat itu dan data-data proyek lainnya.

Sistem ini juga dapat menjadi alat untuk review atau tinjauan ulang untuk pelaksanaan proyek yang lebih baik lagi ke depannya. Selain itu, jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan dapat dipelajari melalui rekaman ulang. Dan dokumen yang dihasilkan, juga dapat menjadi alat bukti untuk menyelesaikan sengketa yang bisa saja terjadi pada suatu proyek konstruksi.

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia