Rabu, 01 Agustus 2012

PEMILIHAN SISTEM PONDASI

Untuk memilih sistem pondasi yang tepat, maka perlu melihat besarnya gaya-gaya reaksi dari strukturnya. Seorang structural engineer harus melihat secara komprehensif, karena dialah yang memutuskan sistem pondasi apa yang dipilih, dan selanjutnya menentukan spesifikasi dari sistem pondasi tersebut.

Dalam menentukan spesifikasi sistem pondasi atau bahkan menentukan sistem struktur yang akan diadopsi, maka ada baiknya enginner memahami kondisi lingkungan di mana struktur tersebut akan dibangun. Ini penting, bagaimanapun yang namanya proyek adalah sangat spesifik. Pemahaman akan kondisi alam sejak awal akan sangat membantu memilih sistem struktur, juga pondasi yang tepat.

Di Kalimantan misalnya, di daerah yang ternyata adalah tanah gambut, maka faktor berat struktur dan pondasi dalam tentunya sudah mewarnai strategi perencanaan yang harus dikerjakan. Sebaiknya dipilih struktur yang relatif ringan, tidak peka terhadap differential settlement, dan tentunya sistem pondasi dangkal tidak bisa digunakan karena beresiko tinggi tehadap penurunan tanah jangka panjang. 
Jika ternyata diperlukan sistem pondasi dalam, maka ada beberapa pilihan. Untuk gedung umumnya ada dua macam, yaitu pondasi tiang pancang dan tiang bor. Dari mekanisme pengalihan gaya yang ditinjau, maka sistem pondasi dalam tersebut dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu end bearing pile dan friction pile. Jika tiang pondasi dipancang atau dibor sampai tanah keras (SPT > 40), maka yang akan bekerja adalah mekanisme tumpu (end bearing). Ini merupakan mekanisme yang paling handal melawan resiko terjadinya penurunan, dengan asumsi bahwa daya dukung tanah baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia