Seperti sudah diketahui, bahwa permukaan tanah di beberapa daerah di Jakarta mengalami penurunan (land subsidence) setiap tahunnya. Seorang pakar geoteknik, Dr. Chaidir Anwar Makarim, menyatakan penurunan tersebut karena tanah Jakarta yang sebagian besar berupa lapisan lunak yang terbentuk atas lempung. Tanah lunak ini tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan sebagian Jakarta Pusat. Sementara tanah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur relatif bagus.
Menurut Chaidir, tanah lunak terbentuk dari bekas rawa, bekas aliran sungai atau berbatasan dengan bekas aliran sungai, serta timbunan sampah organik yang lama kelamaan membentuk lapisan tanah. Jika dibiarkan, tanah di atas lapisan lunak tersebut akan mengalami penurunan jangka panjang dengan kecepatan bervariasi, sekitar empat hingga sepuluh sentimeter per tahun.
Efek bagi membangun di atas lapisan lunak adalah bangunan terancam turun, yang lama kelamaan akan menimbulkan keretakan pada tembok dan akhirnya merobohkan bangunan. Untuk mengantisipasi, tanah tersebut harus dipadatkan. Untuk bangunan tinggi, mutlak harus menggunakan tiang pondasi yang mencapai lapisan tanah keras.
Bagi bangunan yang sudah terlanjur berdiri di atas tanah lunak, beban pondasi harus dialihkan ke lapisan tanah keras dengan teknik under pinning.
kak boleh tau dari jurnalnya bapak chadir yang mana yaa?
BalasHapus