Rabu, 06 Juni 2012

PROYEK HAMBALANG AMBLES


Proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sarana Olah Raga Nasional Hambalang, Bogor menambah catatan sejarah hitam dunia konstruksi Indonesia. Pada pertengahan Desember 2011 lalu, sebagian area di pusat olah raga tersebut ambles, yang mengakibatkan dua bangunan, yakni gedung lapangan indoor dan power house (rumah genset), roboh.

Menurut Ahli Geotechnical Enginering dari Institut Teknologi Bandung, Masyhur Irsyam, menyatakan bahwa jenis tanah di Hambalang itu adalah tanah ekspansif. Tanah jenis ini memiliki ciri khusus apabila terkena hujan. Saat air menyentuh lapisan tanah tersebut, tanah akan mengembang dan membahayakan bangunan di atasnya. Sementara, di saat panas, tanah akan menyusut. Jenis tanah ini sama dengan jenis tanah di jalan tol Cipularang dan tol Semarang, katanya. Kejadian amblesnya dua bangunan tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi. Menurut Masyhur, konsultan dan kontraktor yang terlibat dalam pembangunan harus dapat mengantisipasi kondisi tanah ini sebelumnya. 

Akibat kejadian ini, kontraktor mengaku rugi Rp 14 miliar. Kini proyek Hambalang yang menelan biaya Rp 1,2 triliun itu dihentikan sementara. Pihak kontraktor beralasan dana pembangunan hingga Maret 2012, sebesar Rp 75 miliar belum cair. Kondisi pembangunan saat ini sudah mencapai 47 persen. Proyek sarana olah raga terpadu yang sarat dengan kepentingan politik itu, seharusnya ditargetkan selesai pada 2012 ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia