Untuk mengurangi pemanasan udara kota, kini banyak bangunan baru atau lama mulai menghijaukan diri. Dinding bangunan dipasangi jaring kawat untuk tanaman merambat dari bawah atau atas. Atau dari atap bangunan, ditanami tanaman rambat Lee Kuan Yew yang menjulur panjang ke bawah menyelimuti dinding.
Kini dinding dipasangi rangka konstruksi berisi panel-panel kotak media tanam tanaman semak. Atap bangunan lama yang selama ini dibiarkan terbengkalai, mulai dihijaukan dengan penataan taman pot kecil-kecil atau direnovasi total menjelma menjadi taman atap. Untuk bangunan baru, komitmen arsitek untuk mengganti lahan yang terbangun dengan menghijaukan atap bangunan memberi warna baru dalam tampak bangunan. Taman atap dibangun mulai dari sederhana dengan permukaan rumput hingga taman lengkap pepohonan. Ada pula taman atap yang menjadi kebun sayuran dan koleksi tanaman obat, serta tempat berkumpul yang mengasyikkan.
Bayangkan manfaat pembuatan taman dinding (vertical garden, green wall) dan taman atap (hanging garden, flying garden, roof garden, green roof) mampu meredam panas matahari hingga 80 persen, mendinginkan udara dalam bangunan 3 - 4 derajat C, meredam tingkat kebisingan hingga 50 desibel, menyerap gas polutan, insulasi alami bangunan 10 - 25 persen, membantu hemat listrik 15 persen per tahun, dan menyerap air hujan hingga 75 persen untuk dialirkan ke dalam tanah. Bangunan pun seolah bernafas.
0 komentar:
Posting Komentar