Penerapan arsitektur berkelanjutan di antaranya, dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisiensi penggunaan material, penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah.
Efisiensi penggunaan energi yaitu ;
- Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimal pada siang hari untuk mengurangi penggunaan energi listrik.
- Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan (AC), dengan menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya.
- Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengelola air hujan untuk keperluan domestik.
Efisiensi penggunaan lahan yaitu ;
- Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman.
- Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan terpadu.
- Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan taman atap, taman gantung, pagar tananman.
- Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah menebang pohon-pohon, sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan.
- Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman, dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar.
Efisiensi penggunaan material yaitu ;
- Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material.
- Memanfaatkan material bekas atau komponen lama yang masih bisa digunakan untuk bangunan.
Penggunaan teknologi dan material baru yaitu ;
- Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen.
- Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi.
Manajemen limbah yaitu ;
- Membuat sisitem pengolahan pengolahan limbah domestik, seperti air kotor yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota.
- Cara-cara inovatif yang patut dicoba, seperti mambuat sistem dekomposisi limbah organik agar terurai secara alami dalam lahan.
0 komentar:
Posting Komentar