Jumat, 01 Maret 2013

ALAT PANCANG PONDASI (Bagian 1)

Tahapan perencanaan suatu pekerjaan konstruksi memiliki tahap-tahap yang sudah berlaku secara umum, mulai dari survey, pengukuran, pekerjaan soil investigate, penentuan jenis pondasi, struktur dan arsitektur, mekanikal elektrikal hingga finishing. Khusus perencanaan pondasi, setelah mendapatkan rekomendasi dari konsultan soil, maka baru dapat ditentukan jenis pondasi yang akan digunakan.

Untuk penggunaan tiang pancang, sebelumnya harus mengetahui tipe-tipe alat pancang, berat penumbuknya (hammer), maupun kemampuan alat pancang tersebut. Karena belum tentu tiap tipe alat pancang sesuai dengan tiang pancang yang akan digunakan, dengan kondisi tanah setempat dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemancangan tersebut.

Pada pekerjaan pemancangan tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya, maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai berat hammer yang besar, tinggi jatuh pendek dan kecepatan hammer yang rendah pada saat menimpa tiang pancang. Dengan ini akan diperoleh banyak energi yang disalurkan pada penetrasi tiang pancang dan mengurangi kerusakan pada kepala tiang akibat pemancangan. Tipe alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah tipe Single-Acting Hammer.

Bila pada pemancangan tiang pancang yang ringan pada tanah padat akan sesuai bila digunakan Double-Acting Hammer. Dengan alat ini maka kecepatan penumbukan tiang pancang akan lebih cepat dibandingkan dengan alat pancang lain. Dengan demikian akan mempercepat waktu pemancangan.

Waktu yang diperlukan untuk pemancangan merupakan faktor penting dalam pekerjaan pemancangan tiang pancang. Waktu yang diperlukan untuk pemancangan tiang dengan alat pancang drop hammer relatif lebih lama jika dibandingkan dengan alat pancang tipe lainnya. 

Jadi jelaslah bahwa pemilihan tipe alat pancang sangat besar pengaruhnya pada perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pemancangan tiang pancang. Pemilihan berat hammer tergantung pada berat tiang pancang yang akan dipancang. Hubungan antara berat hammer dengan berat tiang pancang adalah : 

B = 0,5 P + 600 kg
Di mana : 
B = Berat hammer (kg)
P = Berat tiang pancang (kg)

Jadi misalnya pada pemancangan tiang, panjang beton precast dengan ukuran 35 x 35 cm, panjang 15 m, maka hammer yang diperlukan beratnya setidaknya B = 0,5 x (0,35 x 0,35 x 15 x 2400) + 600 = 2805 kg = 2,8 ton.

0 komentar:

Posting Komentar

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia