Banyaknya gempa yang terjadi dewasa ini menyebabkan para peneliti berusaha keras untuk terus meng-update pengetahuan di bidang Earthquake Engineering dan Structural Engineering. Pengetahuan tersebut, yang tentu saja sangat luas, sangat berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan memajukan umat manusia.
Kini semakin dipahami perilaku dari gempa bumi. Karakter berbagai jenis gempa sudah lebih dipahami, dan pemetaan gempa telah mampu dibuat lebih detail dan semakin akurat. Seiring dengan itu, perkembangan rekayasa struktur bangunan juga turut berkembang. Dan salah satu bagian yang sangat penting dalam rekayasa gempa dan structure engineering saat ini yaitu perencanaan respons spectrum.
Respons spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk grafik / plot antara periode getar struktur T, versus respon-respon maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu. Respon-respon maksimum dapat berupa simpangan maksimum (spectral displacement, SD), kecepatan maksimum (spectral velocity, SV), atau percepatan maksimum (spectral acceleration, SA) dari massa struktur single degree of freedom (SDOF).
Terdapat dua macam respons spektrum, yaitu respons spektrum elastik dan respons spektrum inelastik. Spektrum elastik adalah respons spektrum yang didasarkan atas respon elastik suatu struktur. Sedangkan spektrum inelastik yang juga disebut desain respons spektrum, merupakan respons spektrum hasil scale down dari spektrum elastik dengan nilai daktilitas tertentu.
Respons spektrum pada ASCE mengacu pada respons spektrum elastik, yang direduksi dengan suatu nilai R dan redaman 5 persen. Penggunaan nilai R tersebut diperhitungkan terhadap suplai daktilitas yang diantisipasikan, overstrength, redaman (jika berbeda dari 5 persen), kinerja struktur, dan redundansi.
numpang nanya apa pengaruh batuan, tanah (keras, sedang, lunak) pada gempa? dan apa yg terjadi jika salah satu dari itu grafiknya lebih tinggi?
BalasHapus