Daerah rawa-rawa mendominasi kawasan garis pantai di Indonesia, termasuk di dalamnya kawasan garis pantai Jakarta. Tanah rawa memiliki sifat yang sangat lunak sehingga diperlukan teknologi yang cocok dan handal jika ingin membuat konstruksi di atasnya. Umumnya permasalahan yang timbul pada konstruksi di atas tanah lunak adalah geseran. Mekanisme hilangnya keseimbangan dapat terjadi pada tanah dengan daya dukung rendah, diakibatkan dari beban berat tanah itu sendiri. Permasalahan lain biasanya berupa gaya ke atas (uplift) yang banyak terjadi pada lapisan lempung dan lanau akibat perbedaan tekanan air. Sering terjadinya penurunan (settlement). Hal ini pada umumnya disebabkan oleh beratnya beban yang harus dipikul oleh tanah lunak.
Pada konstruksi bangunan, beban seluruh konstruksi yang ada di atas tanah lunak harus disalurkan secara merata dengan menggunakan tiang pancang. Salah satu cara dengan menggunakan sistem pondasi cerucuk. Sistem ini intinya menyatukan beberapa tiang pancang dalam sebuah kesatuan yang kokoh guna menyangga konstruksi di atasnya.
Pada konstruksi bangunan, beban seluruh konstruksi yang ada di atas tanah lunak harus disalurkan secara merata dengan menggunakan tiang pancang. Salah satu cara dengan menggunakan sistem pondasi cerucuk. Sistem ini intinya menyatukan beberapa tiang pancang dalam sebuah kesatuan yang kokoh guna menyangga konstruksi di atasnya.
Sering dengan perkembangan teknologi di bidang konstruksi, pondasi cerucuk pun disesuaikan dengan kebutuhan aktualnya. Berbagai inovasi berdasarkan sistem ini banyak bermunculan, dari memadukannya dengan bambu, kayu (dolken) maupun matras beton.