Manajer proyek, adalah tak lebih dari seorang manusia yang memiliki peran untuk menjalankan dan mengatur, serta mengelola proyek yang dimandatkan oleh pemilik proyek, agar bisa menghasilkan sesuatu sesuai dengan rencana proyek yang sudah disetujui. Namun, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki karakter yang berbeda-beda yang terbentuk dari lingkungan, di mana ia tumbuh dan berkembang, serta diwariskan oleh pendahulunya secara lahiriah. Karakter yang terbentuk pada manajer proyek, sudah tentu akan berpengaruh terhadap perilakunya di dalam mengelola proyek konstruksi yang dimandatkan.
Mengenal karakter bertujuan untuk mengerti, menghargai dan berkomunikasi dengan preferensi yang berbeda. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karakter manusia, yang salah satunya adalah dengan menggunakan metode yang paling sering dipakai, yaitu Myer-Briggs Type Indicator (MBTI).
Di mana, 16 kelompok karakter yang diatur oleh 4 kelompok karakter besar, yaitu ;
- Extroversion - Introversion (ditandai dengan simbol E dan I)
- Sensing - iNtuition (ditandai dengan simbol S dan N)
- Thinking - Feeling (ditandai dengan simbol T dan F)
- Judging - Perceiving (ditandai dengan simbol J dan P)
Hasil riset oleh Widemann dan Shenhar menunjukkan, bahwa 100% individu dengan karakter INTJ, ENTJ, ISTJ, ESTJ cocok untuk menjalankan peran mereka sebagai manajer proyek. Sedangkan 50% dari individu dengan karakter INTP, ENTP, ENFP dan ENFJ, dapat menjalankan tugasnya sebagai manajer proyek. Yang terakhir, individu dengan karakter INFP, ISFP, ESFP dan ISTP, serta 50% dari mereka yang memiliki karakter ENFP dan ESTP, bahkan tidak cocok sebagai anggota tim proyek.
Penelitian-penelitian di atas dapat dijadikan basis untuk mengkaji lebih jauh, bagaimana karakter di dunia konstruksi bangunan di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Latief, Ichsan dan Hadi, menyimpulkan, bahwa manajer proyek dengan karakter ESTJ diprediksi untuk dapat mengelola proyek dengan kinerja waktu yang cukup baik. Namun sebaliknya, karakter INFP diprediksikan sebaliknya.
Hal tersebut tentunya memberikan penekanan kepada kita terhadap pentingnya pemilihan manajer proyek konstruksi dengan karakter yang tepat, agar dapat memberikan hasil kinerja proyek yang lebih baik.
Nice sharing Pak Yoe
BalasHapus