Minggu, 15 Desember 2013

TEKNOLOGI KONE ULTRAROPE

Dengan semakin menjamurnya gedung-gedung pencakar langit dibangun di berbagai negara, maka salah satu komponen pendukung utama yang harus diperhitungkan adalah keberadaan transportasi vertikal yang mampu menjangkau ketinggian bangunan, tanpa mengesampingkan kenyamanan, kecepatan, keamanan dan keandalan atau performance-nya.

Selama ini, lift sebagai alat transportasi vertikal pada gedung-gedung tinggi, jangkauan ketinggiannya masih terbatas. Untuk menjangkau gedung pencakar langit dengan ketinggian di atas 500 meter, masih mengalami keterbatasan dalam penggunaan lift dan banyak yang menyiasatinya dengan menggunakan sky lobby, yakni harus berpindah lift untuk menjangkau ketinggian bangunan. Padahal dengan ketatnya persaingan gedung pencakar langit saat ini, keberadaan lift dengan moving mass yang ringan dan mampu menjangkau ketinggian bangunan yang lebih tinggi tanpa sky lobby, menjadi tantangan sekaligus peluang pasar yang cukup prospektif bagi para pabrikasi lift dunia.

Dengan tantangan tersebut, sekaligus mewujudkan efisiensi energy dan memperlancar perpindahan manusia, KONE Corporation asal Finlandia sebagai pemimpin inovatif di bidang industri lift dan eskalator dunia, berhasil melakukan sebuah terobosan revolusioner yang mampu menghasilkan produk lift yang super ringan, hemat energy, tahan lama, serta mampu menjangkau pencakar langit yang lebih tinggi dari kemampuan lift yang ada saat ini. Penemuan baru berbasis teknologi yang dinamakan KONE UltraRope ini, mampu merevolusi pembangunan gedung pencakar langit yang semakin mengangkasa di masa mendatang.

UltraRope adalah tali pengangkat lift yang terbuat dari material serat karbon (carbon fiber) yang inovasi untuk menggantikan tali sling baja (steel wire rope) yang selama ini digunakan pada alat transportasi vertikal gedung tinggi. Tali pita dengan bagian dalam terbuat dari carbon fiber, mampu mengatasi segala kerugian yang ditimbulkan oleh tali baja konvensional, lebih ringan, lebih kuat, tahan aus, tahan abrasi, serta memiliki life time yang panjang, sedikitnya dua kali lipat dibandingkan tali baja.

Video Anda

Asosiasi

Asosiasi
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia